Perjodohan putri keraton dengan calon pengantin pilihan sang raja barangkali memang sudah menjadi dongeng. Putri Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Raden Ajeng (GRAj) Nurastuti Wijareni, dan calon suaminya, Achmad Ubaidillah, menemukan cinta mereka sendiri.
Kedua pasangan yang tinggal 5 bulan lagi naik ke pelaminan ini ternyata sudah menjalin kasih selama lebih kurang 4 tahun. Lantas bagaimana kisah asmara pasangan yang berbeda latar belakang keluarga ini bermula?
Adalah liburan Reni selama 6 bulan yang membawa keduanya pertama kali bertemu di Jakarta pada Januari 2007 silam. Saat itu, Reni tengah menempuh tahun ketiganya kuliah S1 Perhotelan di Zurich, Swiss. Ubai, panggilan akrab Ubidillah, mengungkapkan, ia bertemu Reni di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat.
"Jadi begini, kawan saya S2 di IIP (Institut Ilmu Pemerintahan) itu kebetulan teman kakaknya Reni, yang nomor dua. Jadi saya lagi makan, terus Reni dengan kakaknya datang ke Plaza Senayan. Ya, sudah, saya berkenalan," kenang Ubai saat berbincang dengan detikcom di Kantornya, Sekterariat Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (27/5/2011), pekan lalu.
Menurut pria berdarah Lampung ini, sejak pertemuan pertama itu, ia sudah menyimpan ketertarikan terhadap putri Keraton Yogyakarta tersebut. Begitu pula dengan Reni. Lalu hubungan itu pun berlanjut. Keduanya sering berkomunikasi melalui telepon dan makin akrab. Pada Maret 2007, Ubai mengajak Reni berkencan.
"Setelah saya bertemu dengan kakaknya itu, saya bertemu lagi. Saya memberanikan diri menjemput di rumahnya di Jl Suwiryo (Jakpus). Saya menjemput Reni untuk nonton Java Jazz Festival. Itu Maret tahun 2007, sekitar tanggal 3-6," kata Kasubid Komunikasi Politik Bidang Media Cetak Setwapres ini.
Tidak perlu waktu lama bagi Ubai dan Reni untuk saling menemukan kecocokan. Cinta antara keduanya pun makin bersemi. Kurang dari sebulan sejak menonton pertunjukan Java Jazz, pasangan muda ini memutuskan untuk berpacaran. Kebetulan pula pada saat itu, Reni sudah akan mengakhiri masa liburannya di Indonesia.
"Bulan Juni itu Reni balik lagi ke Swiss," ucap Pria kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1981, ini.
Karena Reni kembali ke Swiss, keduanya harus menjalani hubungan jarak jauh. Menurut Ubai, kurang lebih satu tahun dirinya harus berpisah dengan wanita pujaan hatinya itu. Namun, antara dia dan Reni sudah saling berkomitmen untuk membawa hubungan percintaan mereka ke ikatan yang lebih serius.
"Saya bilang ke Reni, komitmen kita ini harus ada ujung, kalau main-main saya mundur saja. Dan Reni-nya bilang 'okey'. Saya jalani. Karena saya, kan, saya lebih dewasa juga dari Reni. Saya pikir hubungan ini hubungan serius, bukan main-main," imbuh Ubai.
Reni lulus kuliah di Swiss pada tahun 2008 dan kembali lagi ke Jakarta. Setahun kemudian, Ubay mengajak kekasihnya itu untuk menikah. Namun, Ubai tidak menyebutkan alasannya, Reni belum bersedia. Baru di tahun 2010 yang lalu, Reni memutuskan siap untuk dilamar olehnya.
"Ya, kita ngobrol. 'Bagaimana sudah siap?' Waktu itu belum (2009). 2010 sudah siap? 'Siap' kata Reni, finalis Miss Indonesia 2009. Ya, sudah saya menghadap Ngarso Dalem (Sri Sultan)," ungkap Ubai.