Afriani Susanti yang menabrak sembilan orang hingga tewas dan melukai tiga orang lainnya bisa saja didakwa dengan pasal pembunuhan. Pasalnya, saat mengendarai mobil Xenia milik temannya bersama tiga orang teman lainnya, pekerja di industri perfilman ini sadar bahwa dirinya sedang dalam pengaruh alkohol.
Pengaruh minuman keras itulah yang diduga menyebabkan Afriani kehilangan konsentrasi dalam mengemudi.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nugroho Aji mengatakan, jeda waktu antara Afriani cs memakai narkoba jenis ekstasi dengan kecelakaan tak begitu lama.
Pasalnya, Afriani menghadiri pesta ulang tahun temannya di sebuah hotel di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, hanya dua jam, mulai pukul 20.00 sampai 22.00. Sisa waktunya sampai kecelakaan digunakan dengan mabuk-mabukan dan mengonsumsi narkoba.
"Usai dari hotel mereka bergegas ke sebuah cafe di wilayah Kemang. Dan disinilah tersangka minum Wiskhi dan bir hingga jam 02.00 dini hari," ujar Nugroho, saat dihubungi Senin(23/1/2012).
Dari cafe di daerah Kemang, Apriani dan kawan-kawan lalu masuk ke sebuah diskotek dan klab malam di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat.
"Penyebab kecelakaan hingga tersangka out of control (kehilangan kendali, red) dalam mengemudi itu karena dia berada di bawah pengaruh minuman keras," tegasnya.
Dua hari sudah tragedi tabrakan maut di Gambir berlalu. Sebanyak sembilan nyawa yang menjadi korban sudah dikuburkan, namun suasana duka masih menyelimuti para keluarga korban tabrakan tersebut.
Hingga saat ini pula, pengemudi Mobil Daihatsu Xenia, Afriani Susanti, belum memberikan keterangan resmi kepada publik atas peristiwa tersebut. Jangankan membeberkan kronologis kejadian, seucap permintaan maaf pun belum terlontar dari perempuan berbadan tambun tersebut. Permintaan maaf hanya terungkap dari jejaring sosial Twitter yang mengatasnamakan Afriani. Namun, kebenarannya belum bisa dipastikan.
Afriani mungkin saat ini pikirannya sedang berkecamuk karena harus menjalani pemeriksaan secara maraton oleh polisi. Bahkan mungkin Afriani masih syok atas peristiwa yang menimpanya. Tetapi, pihak keluarga Afriani juga hingga kini belum pernah menyatakan permintaan maaf secara resmi kepada para korban ataupun masyarakat.
Saat para wartawan pagi tadi mendatangi kediaman keluarga Afriani di Jalan Ganggeng Terusan Nomor 148, RT 011/07, Jakarta Utara, keluarga tetap tidak mau menemui para kuli tinta. Alhasil, permintaan maaf secara resmi dari keluarga pun belum terucap.
Sementara itu, keluarga korban tewas dalam kecelakaan tersebut, tidak mau memaafkan Afriani Susanti (29). Terlebih permintaan maaf hanya dilontarkan dari Twitter.
"Saya tidak akan memaafkan pelaku, dan meminta pihak berwajib menghukum seberat-beratnya," kata ayah salah seorang korban Muhammad Khuzifah, Sultan (44), di rumah duka Jalan Subadra Dalam, RT 16/07, Tanah Tinggi, Johar Baru, Selasa (24/1/2012).
Afriani mendadak ramai dibicarakan setelah menabrak sejumlah pejalan kaki di Jalan Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat. Walhasil, sebanyak sembilan orang meregang nyawa dan beberapa di antaranya mengalami luka berat. Yang lebih menyedihkan, malam sebelum peristiwa itu terjadi, Afriani dikabarkan asyik berpesta sambil mengonsumsi narkoba.
Akankah Afriani meminta maaf atas kecerobohannya dalam berkendara? Kita lihat saja nanti…