Mantan pemain Manchester United, Eric Cantona, mengatakan ingin maju dalam pemilihan Presiden Prancis. Saat ini pemain yang dikenal temperamental itu sedang mengumpulkan tanda tangan sebagai syarat pencalonannya. Cantona, yang membutuhkan dukungan dari 500 pejabat terpilih hingga akhir Februari 2012, sudah mengirimkan surat kepada para wali kota di Prancis serta menggambarkan dirinya sebagai »warga negara aktif” dan meminta dukungan mereka.
Keterlibatan ini mewajibkan saya untuk berbicara, lebih bersungguh-sungguh dari biasanya, tetapi juga perasaan yang tajam akan tanggung jawab saya pada saat negara kami menghadapi pilihan sulit yang akan menentukan masa depannya,” tulis Cantona dalam suratnya.
Dalam surat yang dipublikasikan surat kabar Liberation, Senin, 9 Januari 2012, Cantona mengecam peluang yang terbatas bagi orang muda di Prancis dan ketidakadilan sosial yang »terlalu banyak, terlalu keras, terlalu sistematik”.
Para kandidat presiden akan berkompetisi dalam putaran pertama pada akhir April 2012 dan dua pengumpul suara terbanyak akan melaju ke putaran kedua yang menentukan pada awal Mei 2012. Kandidat dari partai sosialis, Francois Hollande, mengungguli Presiden Nicolas Sarkozy dalam jajak pendapat baru-baru ini.
Bahkan, jika Cantona berhasil mengumpulkan 500 dukungan, tanpa dukungan partai dia berpeluang kecil lolos ke putaran kedua sebagai calon independen. Ini bukan kali pertama Cantona mencoba mencari perhatian publik soal ketidaksetaraan. Pada Desember 2010, dia meminta para nasabah di Prancis menarik uangnya dari bank atas peran lembaga keuangan memicu krisis keuangan global. Namun, upayanya gagal dan tak ada seorang pun yang menarik uangnya dari bank.
Cantona pernah dilarang bermain selama empat bulan pada Januari 1995 setelah melepaskan tendangan »kung fu” kepada penonton setelah mendapatkan kartu merah. Dalam jumpa pers setelah itu dia hanya berucap, »Ketika camar mengikuti perahu, itu karena mereka pikir ikan sarden akan terlempar ke laut. Terima kasih banyak.”