Nganjuk adalah sebuah kota kecil di Provinsi Jawa Timur, pembunuhan berantai yang menggegerkan warga, Kasus yang terjadi tahun lalu itu baru terkuak setelah dua korban yang selamat, M Faiz dan Sumartono, memberi pengakuan.
Penyelidikan polisi mengarah ke pelaku tunggal, MJ (24), seorang pembantu rumah tangga. Diduga kuat, motif MJ, yang belakangan diketahui penyuka sesama jenis atau gay, adalah cemburu. Korban adalah orang-orang yang dianggap pacar atau teman dekat kekasih sesama jenisnya, JS. Meski, ia juga merampas barang-barang berharga milik para korbannya: 5 buah HP, 3 simcard, sepeda motor Supra 125, helm dan pakaian.
Dari keterangan MJ, ia mulai beraksi pada 2011, sembilan orang korban ia beri makan dan minuman yang dibubuhi racun tikus, timex. Polisi menemukan empat korban tewas, dua selamat, tiga lainnya masih misterius.
Pembunuhan berantai di Nganjuk mengingatkan kita pada kisah sadis yang sama di Jombang, Jawa Timur. Pelakunya adalah Veri Idham Heniansyah alias Ryan yang sejak 2007 memutilasi para korbannya.
Ryan juga memiliki preferensi seksual yang berbeda dengan orang kebanyakan. Ia seorang gay. Dari 11 korban pembantaian yang beberapa dikubur di belakang rumahnya di Jombang, di antaranya adalah pacar-pacar sejenisnya. Pada 2009 lalu pria yang dijuluki "jagal" itu divonis mati.
Masyarakat Terlibat
Ditanya apakah preferensi seksual memiliki kaitan dengan perilaku sadis Ryan dan MJ, Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala menjawab, ada.
Dia menjelaskan, di masyarakat Indonesia yang ketat, komunitas homoseksual relatif tertutup, terisolasi, dan termarjinal. Juga dalam hubungan yang melibatkan afeksi. "Di kalangan luas, heteroseksual, relatif lebih gampang jika putus cinta karena luas komunikasinya, pasokan (pasangan)," kata Adrianus saat dihubungi, Jumat 17 Februari 2012.
Sebaliknya, di komunitas homoseksual lingkupnya kecil dan terbatas. Putus cinta bisa membuat seseorang marah hingga melakukan tindakan fatal. "Masyarakat juga berkontribusi membuat kondisi seperti ini. Masyarakat yang tak mentoleransi tak memberi ruang pada mereka," kata dia.
Sikap masyarakat terhadap komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transeksual (LGBT) menyebabkan mereka tertekan. Pergolakan di internal komunitas homoseksual, juga tak terpantau masyarakat. Itu mungkin yang jadi faktor mengapa kasus-kasus pembunuhan berantai yang melibatkan kaum homoseksual baru terungkap setelah sekian lama. "Kita nggak tahu, begitu pergolakan, tahunya fatal."
Bagaimana terkait motif penguasaan harta yang ada dalam kasus Ryan dan MJ? "Dalam kasus MJ, dia memang orang bawah, dalam artian tak berkelebihan. Motif afeksi lebih kuat, motif menguasai harta lebih motif ikutan."
Tersangka MJ ditangkap di rumah JS di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Nganjuk, Jatim, pada Selasa malam 14 Februari 2012.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur, Irjen Polisi Hadiatmoko, menyebut MJ menderita kelainan. Sebab, ia melakukan aksi sadis, menghabisi satu persatu korban dengan membubuhkan racun tikus di makanan dan minuman yang dihidangkan. "Apa tidak menyimpang dia punya perilaku seperti itu," kata Hadiatmoko di Surabaya, Kamis 16 Februari 2012.