Chelsea keluar sebagai juara Piala FA musim 2011/2012 setelah menaklukkan Liverpool di partai final, Sabtu (5/5) malam WIB. Dalam laga yang digelar di Stadion Wembley itu, Chelsea menang 1-2 dari skuat Kenny Dalglish dan berhak meraih tropi kompetisi tertua di dunia tersebut.
Gelar Piala FA musim ini adalah yang keempat bagi Chelsea dalam enam musim terakhir, sekaligus tropi ketujuh sepanjang sejarah klub. Kemenangan atas Liverpool juga mengantarkan Chelsea menjaga asa meraih double winner, setelah the Blues juga lolos ke partai final Liga Champions.
Tak hanya itu, kemenangan atas the Reds juga melahirkan kesempatan bagi Liverpool untuk menjadi klub kedua Liga Primer Inggris yang mampu mengawinkan gelar Piala FA dan Liga Champions, setelah Manchester United pada 1999 silam. Sementara Liverpool gagal meraih mahkota Piala FA kedelapan sepanjang sejarah klub.
Jalannya Pertandingan
Gol cepat gelandang lincah Chelsea, Ramires di menit kesebelas membawa the Blues unggul lebih dulu. Chelsea mengawali laga sebuah serangan pada menit pertama lewat striker ganas, Didier Drogba. Beruntung tendangannya masih melambung di atas mistar Reina. Tendangan Drogba seakan menjadi sinyal Chelsea serius menjalani laga tersebut.
Di menit keempat Juan Mata berlari kencang sembari membawa bola di sisi kiri lapangan. Sayang, usahanya menembus barisan pertahanan Liverpool kandas usai bek Martin Skrtel menekel Mata. José Enrique mencoba merobek daerah pertahanan Chelsea, tapi Bowingwa lebih cepat merebut bola. Hingga menit kedelapan kedua tim saling jual beli serangan.
Dan pada menit kesebelas sejak peluit ditiupkan wasit P. Dowd, Chelsea berhasil merobek jalan Liverpool lewat sepakan Ramires. Berawal lewat serangan balik, Ramires mampu menyisir daerah pertahanan Liverpool. Sebelum menaklukkan kiper the Reds Pepe Reina, Ramires berhasil meninggalkan dua bek Liverpool. Sepakan pemain nomor 7 itu melesat ke gawang the Reds setelah Reina salah membaca arah bola.
Di menit ke-13, striker Liverpool Craig Bellamy melepaskan tembakan ke mulut gawang. Beruntung bek Ivanovic mampu menghalau bola hingga keluar dari kotak penalti.
Jual beli serangan terus terjadi di pertengahan laga. Pada menit ke-36, John Obi Mikel dihadiahi kartu kuning usai melakukan tekel keras kepada gelandang sekaligus kapten Liverpool Steven Gerrard. Drogba mencoba peruntungan di menit ke-38. Sayang sepakan jarak jauhnya melebar jauh dari sasaran tembak alias gawang Liverpool.
Satu menit sesudahnya, giliran Liverpool yang mendapatkan peluang. Sayang umpan matang Stewart Downing ke depan gawang mampu dipatahkan wingbek Chelsea, Ashley Cole. Penyerang the Reds, Luiz Suarez memiliki peluang emas mencetak gol penyimbang di menit ke-40. Sayang tandukannya melebar dari gawang Chelsea.
Insiden kembali di penghujung laga saat Daniel Agger dihadiahi kartu kuning usai menjegal John Obi Mikel. Hingga turun minum skor tak berubah 1-0 untuk keunggulan Chelsea.
Memasuki interval kedua, Drogba menggandakan keunggulan Chelsea usai melesakkan gol di menit ke-52. Gol striker asal Pantai Gading itu bermula dari pergerakan jendral lapangan tengah Frank Lampard. Wakil kapten Chelsea itu lantas mengirim umpan kepada Drogba yang sudah berada di dalam kotak penalti Liverpool. Usai mengecoh dua bek Liverpool, Martin Skrtel dan Glen Johnson, dengan kaki kiri Drobga melepaskan sepakan terukur ke tiang jauh gawang Liverpool yang dikawal Pepe Reina.
Gol Drogba mengantarkan penyerang 34 tahun tersebut mengukuhkan posisinya sebagai satu-satunya pemain yang mencetak gol dalam tujuh laga final piala domestik Inggris. Selain itu, gol tersebut membuat mantan penyerang Olympique sudah melesakkan delapan gol dalam sepuluh laga di Stadion Wembley.
Tertinggal dua gol membuat Liverpool merubah strategi. Kenny Dalglish memasukkan Andy Carroll yang membuat laga final semakin menarik. Baru sembilan menit Carroll masuk dari bangku cadangan, ia mencetak gol untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2.
Hebatnya, striker berkebangsaan Inggris itu berhasil mengecoh bek sekaligus kapten Chelsea, John Terry. Bek timnas Inggris itu terpedaya berkat gerak tipu yang diperagakan striker 23 tersebut. Dan sepakan keras mantan juru gedor Newcastle United itu tak mampu dihadang Petr Cech.
Masuknya Carroll membuat Liverpool lebih sering mengirimkan umpan panjang. Memanfaatkan tinggi tubuh Carroll yang menjulang, beberapa kali Carroll mengancam gawang Chelsea lewat tandukannya. Sedikitnya tiga tandukan Carroll sempat membuat gawang Chelsea nyaris bobol untuk kali kedua.
Pergerakan Carroll juga kerap membahayakan bagi gawwang Chelsea. Pada menit ke-69 Carroll melepaskan umpan kepada Gerrard, sayang sepakan gelandang 33 tahun itu hanya melambung tinggi ke atas mistar gawang Chelsea. Di menit ke-72, giliran Luiz Suarez yang menghadirkan ancaman bagi gawang Chelsea. Sayangnya, tendangan pemain timnas Uruguay itu berhasil diamankan Pepe Reina.
Di menit ke-76, Liverpool bermain dengan tiga striker setelah Bellamy ditarik keluar dan digantikan Dirk Kyut. Masuknya winger asal Belanda itu membuat pertandingan semakin menarik. Beberapa pergerakannya sempat membuat lini belakang Chelsea keteteran.
Puncaknya Carroll berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-82. Sundulan keras Carroll berhasil ditepis oleh Cech dan bola menerpa mistar gawang bagian dalam. Carroll menganggap bola telah melewati garis gawang, namun hakim garis menilai bola masih diluar gawang.
Protes pun datang dari para pemain Liverpool. Imbasnya Suarez mendapatkan kartu kuning karena melakukan protes berlebihan terhadap keputusan wasit yang tidak menganggap tandukan Carroll sebagai gol. Jelang laga berakhir, Chelsea semakin tertekan setelah Liverpool melakukan serangan sporadis ke jantung pertahanan Chelsea. Hingga laga berakhir, skor tak berubah 2-1 untuk kemenangan Chelsea.
Mahkota juara ini menjadi obat pelipur lara bagi Chelsea yang babak belur di kompetisi Liga Primer Inggris, sekaligus hadiah bagi Roberto di Matteo yang dikabarkan bakal didepak pada akhir musim.