Loading...

Tim Thomas dan Uber 2012 Indonesia Kalah Di Perempat Final





Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) harus segera melakukan pembenahan dan regenerasi untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis.

Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat prestasi olahraga yang menjadi kebanggaan bangsa itu semakin terpuruk.Terakhir, tim Thomas dan Uber Indonesia harus bertekuk lutut di perempat final saat menghadapi Jepang, 2-3, di Wuhan Sport Complex Gymnasium, China, tadi malam. Kekalahan ini cukup memprihatinkan karena secara prestasi level Negeri Matahari Terbit tersebut berada di bawah Indonesia.

Kekalahan tim Thomas tadi malam sekaligus merupakan rekor terburuk sejak Indonesia mengikuti event itu di Singapura pada 1958. Sebab inilah kali pertama tim Thomas gagal melaju ke semifinal di ajang bulu tangkis paling prestisius tersebut. Kondisi ini tentu mengecewakan masyarakat Indonesia yang sangat yakin Taufik Hidayat dkk bisa mencapai semifinal di turnamen yang disiarkan langsung MNCTV, RCTI, dan MNC Sports tersebut.

Mereka bahkan optimistis Indonesia minimal mengulang torehan dua tahun silam ketika menjadi finalis seusai ditundukkan China 0-3 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kekalahan tim Thomas dan Uber mendapat perhatian Menpora Andi Mallarangeng. ”Tentu saja kita prihatin dengan kekalahan dari Jepang. Ini harus menjadi wake up call bagi PBSI,” kata Andi saat dihubungi tadi malam.

Menurut Andi, olahraga bulu tangkis sudah berkembang ke seluruh dunia.Negaranegara lain pun sudah semakin maju. Melihat perkembangan ini, tidak ada pilihan lain bagi Indonesia selain harus berbenah, dalam hal ini melalui pembinaan usia dini. Dalam pandangannya, regenerasi harus menjadi prioritas. Upaya ini bisa dilakukan dengan memaksimalkan kompetisi di dalam negeri untuk mengembangkan bakat-bakat baru.

Pebulu tangkis legendaris Rudy Hartono tak kalah prihatin melihat kegagalan Indonesia di Piala Thomas dan Uber tahun ini. Namun, dia enggan mencari kambing hitam atas kegagalan tim Merah Putih di Wuhan, China. Peraih tujuh gelar All England beruntun ini hanya berharap adanya perbaikan yang harus segera dilakukan melalui Pelatnas PB PBSI di Cipayung.

Kepala Pelatih Ganda Pelatnas Bulu Tangkis Indonesia Christian Hadinata menilai kekalahan tim Thomas Indonesia dari Jepang karena kecerdikan tim Matahari Terbit itu melihat celah kekurangan tim Merah Putih.Apalagi, lineup yang diturunkan Indonesia tidak dalam performa terbaik. Dalam pertandingan tadi malam, tim Thomas Indonesia sempat memiliki asa ketika tunggal pertama Simon Santoso melibas Sho Sasaki, 22-20, 21-14.

Namun awal baik ini tidak bertahan lama pada ganda putra saat Markis Kido/Hendra Setiawan menyerah kepada pasangan Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto, 16-21,18-21. Masyarakat Indonesia semakin cemas setelah Taufik Hidayat tak berkutik di tangan Kenichi Tago, 12-21, 17-21. Harapan kembali bersemi saat Mohammad Ahsan/Alvent Yulianto menyamakan keadaan menjadi 2-2 setelah mengalahkan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, 21-17, 21-13.

Sayangnya, pada babak yang menentukan, tunggal ketiga Dionysius Hayom Rumbaka, takluk dari Takuma Ueda, 14- 21,19-21. Tim Uber Indonesia menyusul kegagalan tim Thomas setelah takluk 2-3 dari Jepang. Lindaweni Fanetri yang menjadi penentu di pertandingan terakhir bertekuk lutut di tangan Minatsu Mitani, 21-19, 13-21,17-21.

Leave a Reply

Other News:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...