Sebuah kejutan besar terjadi dalam hasil pertandingan Chelsea vs Atletico Madrid di Piala Super Eropa 2012 yang berakhir dengan skor 1-4. Radamel Falcao menjadi mesin gol pembunuh sang juara Liga Champions 2012 dalam laga UEFA Super Cup antara Chelsea vs ATM ini, dengan hattrick atau tiga golnya.
Pada duel Chelsea vs Atletico Madrid kali ini kedua tim sama-sama menurunkan formasi 4-2-3-1. Kedua kubu, yang sama-sama dilatih oleh mantan pemain terbaik masing-masing (Roberto Di Matteo untuk The Blues dan Diego Simeone untuk Rojiblancos) mengincar gelar kedua di Eropa pada tahun ini. Namun, yang terjadi di babak pertama adalah laga dengan skor untuk satu pihak.
Cuma membutuhkan 19 menit untuk menciptakan jarak lebar. Dua gol bersarang di gawang Petr Cech oleh orang yang sama, Radamel Falcao. Yang pertama di menit enam ketika umpan terobosan Adrian Lopez ditempatkan dengan sempurna oleh penyerang Kolombia.
Selang 13 menit, sodoran Koke diselesaikan dengan baik oleh sang nomor sembilan. Cech sudah terlanjur maju untuk menutup pergerakannya dan Falcao cukup melepaskan tembakan melengkung ke sudut kanan gawang dengan kaki kirinya.
The Blues yang saat ini menjadi pemuncak klasemen Liga Inggris berusaha mengambilalih permainan. Mereka unggul dalam ball possession berkat dua gelandang muda Juan Mata dan Eden Hazard. Namun, peluang yang lebih mengancam justru datang dari Rojiblancos.
Chelsea meraih gelar Liga Champions pertama mereka dengan strategi membangun pertahanan kuat dan mengandalkan serangan balik cepat. Adalah hal menyakitkan jika Atletico —tim yang setipe dengan mereka– yang lebih sukses memperagakan pola tersebut sepanjang paruh pertama. Dan gol ketiga bersarang di ujung 45 menit awal.
Arda Turan, pemain kunci kubu Vicente Calderon melihat pergerakan Falcao yang masuk ke kotak penalti The Blues. Dikirimkannya umpan cantik pada pemain yang akhir pekan lalu mencetak hattrick di La Liga. Ramires tak cukup untuk menahan laju Falaco dan sekali lagi, hattrick dibukukan oleh Radamel Falcao dalam dua pertandingan. The Blues tertampar lagi dan entah bagaimana cara mereka selamat dari pertandingan maut ini.
Paruh kedua, perubahan coba dilakukan Di Matteo dengan memasukkan Oscar mengganti Ramires. Namun bukannya mencetak gol, Chelsea kembali terbobol. Melalui skema tendangan bebas yang dilepaskan Mario Suarez, Miranda, bek tengah yang ‘overlap’ menaklukkan Petr Cech dari jarak dekat pada menit 60. 4 gol dalam satu jam dan mungkin John Terry tengah menyesali kenakalannya terhadap Alexis Sanchez di leg kedua semifinal Liga Champions musim lalu.
Gary Cahill akhirnya menyelamatkan muka The Blues lewat golnya di menit 72. Berawal dari tendangan sudut Frank Lampard yang belum sempurna ditanduknya, bola jatuh di belakang kaki Branislav Ivanovic. Cahill pun mengirimkan bola ke gawang; melintas di bawah kaki Thibaut Courtois, calon pengganti Petr Cech di masa depan.
Skor akhir 1-4 untuk kemenangan Atletico Madrid. Rojiblancos sangat layak menjuarai Piala Super Eropa 2012. Mereka terlihat tajam, cepat, penuh tenaga. Sementara Chelsea terlihat kedodoran di lini tengah dan memiliki pertahanan yang terlalu keropos.
Bagi Atletico, ini adalah gelar Piala Super Eropa kedua. Sebelumnya, pada tahun 2010, mereka menumpangkan juara Liga Champions saat itu, Internazionale, dengan skor 0-2.